biaya bangunan 150 juta
Table of Contents
Biaya Bangunan: Rp 150.000.000,00
Tahapan Pembangunan:
Tahapan Pembangunan Rumah dengan Biaya 150 Juta
1. Perencanaan dan Desain
Konsultasi arsitek untuk rancangan rumah (sekitar Rp 5-10 juta)
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) (sekitar Rp 1-3 juta)
2. Persiapan Lahan
Pembersihan lahan (sekitar Rp 2-5 juta)
Pembuatan pondasi (sekitar Rp 20-30 juta)
3. Struktur Bangunan
Pemasangan kolom dan balok (sekitar Rp 30-40 juta)
Pemasangan atap (sekitar Rp 20-30 juta)
4. Dinding dan Lantai
Pemasangan dinding bata (sekitar Rp 30-40 juta)
Lantai keramik (sekitar Rp 20-30 juta)
5. Langit-langit dan Kusen
Pemasangan langit-langit gypsum (sekitar Rp 10-15 juta)
Pemasangan kusen pintu dan jendela (sekitar Rp 20-30 juta)
6. Finishing Interior
Pengecatan dinding (sekitar Rp 10-15 juta)
Pemasangan keramik kamar mandi (sekitar Rp 10-15 juta)
Instalasi listrik dan air (sekitar Rp 10-15 juta)
7. Finishing Eksterior
Pengecatan eksterior (sekitar Rp 5-10 juta)
Pembuatan pagar (sekitar Rp 10-15 juta)
Lansekap taman (sekitar Rp 5-10 juta)
Biaya Tambahan
Biaya tukang (sekitar Rp 30-40 juta)
Material tak terduga (sekitar Rp 10-15 juta)
Fee tukang ledeng dan listrik (sekitar Rp 5-10 juta)
Total Perkiraan Biaya: Rp 150 juta
Catatan:
Biaya ini adalah perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada lokasi, bahan yang digunakan, dan kondisi lahan.
Disarankan untuk mengalokasikan anggaran tambahan untuk biaya tak terduga atau perubahan selama proses pembangunan.
Penting untuk berkonsultasi dengan ahli profesional seperti arsitek dan kontraktor untuk mendapatkan perkiraan biaya yang akurat dan memastikan proyek pembangunan berjalan sesuai rencana.
1. Perencanaan:
Perencanaan Biaya Bangunan: Anggaran Rp 150 Juta
1. Biaya Tanah
Asumsi: Tanah seluas 100 m2 dengan harga Rp 1.000.000/m2
Total biaya tanah: Rp 100.000.000
2. Biaya Konstruksi
Pondasi dan Struktur:
Pondasi batu kali: Rp 30.000.000
Kolom dan sloof: Rp 25.000.000
Dinding dan Lantai:
Bata merah: Rp 15.000.000
Plester dan aci: Rp 10.000.000
Keramik lantai: Rp 10.000.000
Atap dan Plafon:
Genteng metal: Rp 15.000.000
Plafon gypsum: Rp 5.000.000
Pintu dan Jendela:
Pintu kayu: Rp 5.000.000
Jendela aluminium: Rp 7.000.000
Instalasi:
Instalasi listrik: Rp 5.000.000
Instalasi air: Rp 3.000.000
Instalasi sanitasi: Rp 4.000.000
Lain-lain:
Cat dan pelapis: Rp 4.000.000
Pengerjaan dan tukang: Rp 20.000.000
Administrasi dan perizinan: Rp 2.000.000
Total Biaya Konstruksi: Rp 149.000.000
3. Biaya Tidak Terduga
Alokasi untuk biaya tak terduga: Rp 1.000.000
Total Biaya Bangunan: Rp 150.000.000
Catatan:
Biaya di atas merupakan estimasi dan dapat bervariasi tergantung pada lokasi, bahan yang digunakan, dan faktor lainnya.
Harga bahan bangunan dan biaya tukang dapat berubah seiring waktu.
Direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan kontraktor atau arsitek untuk mendapatkan perkiraan biaya yang lebih akurat.
Perencanaan konseptual dan desain: Rp 10.000.000,00
Biaya Perencanaan dan Desain: Rp 10.000.000,00
Biaya Bangunan: Rp 150.000.000,00
Total Biaya: Rp 160.000.000,00
Dengan biaya bangunan Rp 150.000.000,00 dan biaya gambar kerja serta spesifikasi teknis Rp 5.000.000,00, maka persentase biaya gambar kerja dan spesifikasi teknis terhadap biaya bangunan adalah:
(Rp 5.000.000,00 / Rp 150.000.000,00) x 100% = 3,33%
2. Persiapan:
Persiapan
- Biaya Bangunan: Rp 150.000.000,-
Pembersihan lahan: Rp 2.000.000,00
Total Biaya Pembersihan Lahan dan Pembangunan Bangunan:
Rp 2.000.000,00 (Pembersihan Lahan) + Rp 150.000.000,00 (Biaya Bangunan) = Rp 152.000.000,00
Pengurukan dan pemadatan: Rp 10.000.000,00
Persentase biaya pengurukan dan pemadatan:
(Biaya pengurukan dan pemadatan / Biaya bangunan) x 100%
= (Rp 10.000.000 / Rp 150.000.000) x 100%
= 6,67%
Pondasi: Rp 20.000.000,00
Jumlah keseluruhan biaya pembangunan: Rp 20.000.000,00 + Rp 150.000.000,00 = Rp 170.000.000,00
3. Struktur:
Struktur Biaya Bangunan 150 Juta
Biaya Langsung
Biaya Persiapan:
Pengukuran dan pemetaan: Rp 5.000.000
Pembersihan lahan: Rp 10.000.000
Perizinan dan izin: Rp 5.000.000
Konstruksi:
Pondasi: Rp 30.000.000
Struktur: Rp 40.000.000
Dinding dan partisi: Rp 25.000.000
Atap: Rp 15.000.000
Kusen dan jendela: Rp 10.000.000
Pintu: Rp 5.000.000
Instalasi:
Instalasi listrik: Rp 10.000.000
Instalasi air dan sanitasi: Rp 5.000.000
Instalasi AC: Rp 5.000.000
Finishing:
Pengecatan: Rp 10.000.000
Lantai: Rp 10.000.000
Langit-langit: Rp 5.000.000
Biaya Tidak Langsung
Upah dan manajemen: Rp 10.000.000
Biaya tak terduga: Rp 5.000.000
Laba: Rp 10.000.000
Total Biaya Bangunan: Rp 150.000.000
Rangka baja atau beton: Rp 40.000.000,00
Biaya rangka baja atau beton: Rp 40.000.000,00
Biaya bangunan total: Rp 150.000.000,00
Biaya rangka baja atau beton sebagai persentase dari biaya bangunan total:
((Rp 40.000.000,00 / Rp 150.000.000,00) x 100)% = 26,67%
Dinding: Rp 20.000.000,00
Dengan informasi yang diberikan, kami tidak dapat memberikan perhitungan yang akurat mengenai biaya bangunan relatif terhadap biaya dinding.
Atap: Rp 15.000.000,00
Persentase biaya atap dari biaya bangunan:
```
Persentase = (Biaya atap / Biaya bangunan) x 100%
Persentase = (15.000.000,00 / 150.000.000,00) x 100%
Persentase = 0,1 x 100%
Persentase = 10%
```
Jadi, biaya atap merupakan 10% dari biaya bangunan.
4. Instalasi Mekanikal dan Elektrikal:
Biaya Instalasi Mekanikal
HVAC (Pemanasan, Ventilasi, dan Pendingin Udara): 40% x Rp 150.000.000 = Rp 60.000.000
Pipa ledeng dan sanitasi: 25% x Rp 150.000.000 = Rp 37.500.000
Proteksi kebakaran: 15% x Rp 150.000.000 = Rp 22.500.000
Total Biaya Instalasi Mekanikal: Rp 120.000.000
Biaya Instalasi Elektrikal
Instalasi listrik: 30% x Rp 150.000.000 = Rp 45.000.000
Sistem keamanan (CCTV, alarm): 10% x Rp 150.000.000 = Rp 15.000.000
Total Biaya Instalasi Elektrikal: Rp 60.000.000
Total Biaya Instalasi Mekanikal dan Elektrikal: Rp 120.000.000 + Rp 60.000.000 = Rp 180.000.000
Instalasi listrik: Rp 15.000.000,00
Persentase biaya instalasi listrik terhadap biaya bangunan:
Biaya instalasi listrik / Biaya bangunan x 100%
Rp 15.000.000,00 / Rp 150.000.000,00 x 100%
= 10%
Jadi, persentase biaya instalasi listrik terhadap biaya bangunan adalah 10%.
Instalasi air dan sanitasi: Rp 10.000.000,00
Persentase Biaya Instalasi Air dan Sanitasi dari Total Biaya Bangunan:
(Biaya Instalasi Air dan Sanitasi / Total Biaya Bangunan) x 100%
= (Rp 10.000.000,00 / Rp 150.000.000,00) x 100%
= 6,67%
Jadi, biaya instalasi air dan sanitasi merupakan 6,67% dari total biaya bangunan.
Instalasi AC: Rp 5.000.000,00
Persentase biaya instalasi AC terhadap biaya bangunan:
(Biaya instalasi AC / Biaya bangunan) x 100%
= (Rp 5.000.000,00 / Rp 150.000.000,00) x 100%
= 3,33%
Jadi, biaya instalasi AC merupakan 3,33% dari total biaya bangunan.
5. Finishing:
Biaya Finishing
Biaya bahan dan material: Rp 50 juta
Biaya tenaga kerja: Rp 30 juta
Biaya peralatan: Rp 10 juta
Biaya lainnya (transportasi, dsb): Rp 10 juta
Total Biaya Finishing: Rp 100 juta
Biaya Bangunan Total
Biaya Bangunan Awal: Rp 150 juta
+ Biaya Finishing: Rp 100 juta
Total Biaya Bangunan: Rp 250 juta
Keramik dan lantai: Rp 15.000.000,00
Proporsi biaya keramik dan lantai terhadap biaya bangunan:
Biaya keramik dan lantai / Biaya bangunan x 100%
= Rp 15.000.000,00 / Rp 150.000.000,00 x 100%
= 10%
Jadi, biaya keramik dan lantai merupakan 10% dari total biaya bangunan.
Cat dan dinding: Rp 10.000.000,00
Persentase biaya cat dan dinding dari biaya bangunan:
= (Biaya cat dan dinding / Biaya bangunan) x 100%
= (Rp 10.000.000 / Rp 150.000.000) x 100%
= 6,67%
Pintu dan jendela: Rp 10.000.000,00
Persentase biaya pintu dan jendela dari biaya bangunan:
(Biaya pintu dan jendela / Biaya bangunan) x 100%
= (Rp 10.000.000,00 / Rp 150.000.000,00) x 100%
= 6,67%
Plafon dan partisi: Rp 5.000.000,00
Persentase biaya plafon dan partisi terhadap biaya bangunan:
Persentase = (Biaya plafon dan partisi / Biaya bangunan) x 100%
Persentase = (Rp 5.000.000,00 / Rp 150.000.000,00) x 100%
Persentase = 3,33%
Jadi, biaya plafon dan partisi menyumbang sekitar 3,33% dari total biaya bangunan sebesar Rp 150 juta.
6. Kontingensi dan Biaya Tak Terduga:
Kontingensi
Kontingensi adalah dana cadangan yang dialokasikan untuk menutupi biaya tak terduga atau kejadian yang tidak terduga yang mungkin timbul selama proyek pembangunan. Biasanya, kontingensi dinyatakan sebagai persentase dari biaya konstruksi.
Biaya Tak Terduga
Biaya tak terduga adalah biaya yang tidak dapat diramalkan atau dianggarkan sebelumnya, seperti kondisi tanah yang tidak terduga atau perubahan peraturan.
Alokasi Kontingensi dan Biaya Tak Terduga
Untuk biaya bangunan sebesar Rp 150 juta, alokasi yang disarankan untuk kontingensi dan biaya tak terduga adalah sebagai berikut:
Kontingensi: 5% s.d. 10% dari biaya konstruksi, yaitu Rp 7,5 juta s.d. Rp 15 juta
Biaya Tak Terduga: 3% s.d. 5% dari biaya konstruksi, yaitu Rp 4,5 juta s.d. Rp 7,5 juta
Total Alokasi:
Total alokasi yang disarankan untuk kontingensi dan biaya tak terduga adalah:
Rp 7,5 juta (batas bawah kontingensi) + Rp 4,5 juta (batas bawah biaya tak terduga) = Rp 12 juta
Rp 15 juta (batas atas kontingensi) + Rp 7,5 juta (batas atas biaya tak terduga) = Rp 22,5 juta
Catatan:
Alokasi sebenarnya untuk kontingensi dan biaya tak terduga dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas proyek, lokasi, dan faktor lainnya.
Disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional konstruksi untuk menentukan alokasi yang tepat untuk proyek tertentu.
Biaya tak terduga: Rp 10.000.000,00
Biaya proyek: Rp 160.000.000,00
Biaya manajemen proyek: Rp 5.000.000,00
Persentase Biaya Manajemen Proyek dari Biaya Bangunan:
Biaya Manajemen Proyek / Biaya Bangunan x 100%
Rp 5.000.000,00 / Rp 150.000.000,00 x 100%
= 3,33%
biaya bangunan 150 juta
Oct 29, 2019 ... Rumah ini berdiri di atas tanah ukuran 6x15 meter. Awalnya hanya type 38, lalu sisa tanah dijadikan bangunan sehingga total luasan bangunan ...
Berapa biaya bahan bangunan?Biaya bahan bangunan bervariasi tergantung pada jenis bahan, lokasi, dan waktu. Namun, sebagai perkiraan umum, biaya bahan bangunan sekitar 50-70% dari total biaya konstruksi.
Untuk bangunan senilai Rp 150 juta, biaya bahan bangunan diperkirakan sebagai berikut:
Biaya bahan bangunan: 50-70% x Rp 150 juta = Rp 75 juta - Rp 105 juta
Contoh rincian biaya bahan bangunan:
Semen: Rp 10 juta
Pasir: Rp 5 juta
Batu bata: Rp 15 juta
Kayu: Rp 20 juta
Baja: Rp 15 juta
Lantai keramik: Rp 10 juta
Cat: Rp 5 juta
Namun, perlu diingat bahwa ini hanya perkiraan. Biaya bahan bangunan yang sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor yang disebutkan di atas.
Bagaimana cara menghitung biaya bangunan?
Cara Menghitung Biaya Bangunan:
1. Tentukan Luas Bangunan
Hitung luas bangunan dalam meter persegi (m2). Pertimbangkan luas keseluruhan lantai, termasuk area lantai, dinding, dan langit-langit.
2. Tentukan Zona Bangunan
Zona bangunan biasanya ditentukan oleh lokasi dan peraturan daerah. Zona yang berbeda memiliki tarif biaya bangunan yang berbeda.
3. Tentukan Tarif Biaya Bangunan
Tarif biaya bangunan bervariasi tergantung pada lokasi, jenis bangunan, dan kompleksitas konstruksi. Hubungi kontraktor setempat atau otoritas bangunan untuk mendapatkan tarif terkini.
4. Hitung Biaya Material
Siapkan daftar semua material yang dibutuhkan untuk membangun rumah, seperti batu bata, semen, kayu, pintu, dan jendela.
Perkirakan jumlah dan harga material berdasarkan luas bangunan.
5. Hitung Biaya Tenaga Kerja
Estimasi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan tarif upah untuk setiap jenis pekerjaan, seperti tukang batu, tukang kayu, dan tukang listrik.
Pertimbangkan biaya pengupahan, tunjangan, dan asuransi.
6. Hitung Biaya Tambahan
Pertimbangkan biaya tambahan seperti:
Biaya izin
Biaya arsitektur
Biaya pengawasan konstruksi
Biaya manajemen proyek
7. Hitung Total Biaya
Jumlahkan semua biaya dari langkah 1 hingga 6 untuk mendapatkan total perkiraan biaya bangunan.
Contoh:
Jika luas bangunan 150 m2 dengan tarif biaya bangunan Rp. 1.000.000 per m2:
Biaya Material: Rp. 50.000.000
Biaya Tenaga Kerja: Rp. 60.000.000
Biaya Tambahan: Rp. 40.000.000
Total Biaya: Rp. 150.000.000
Catatan:
Biaya ini merupakan perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada faktor yang sebenarnya.
Disarankan untuk mendapatkan penawaran dari beberapa kontraktor untuk mendapatkan gambaran biaya yang lebih akurat.
Pertimbangkan biaya tak terduga atau tambahan hingga 15% dari total biaya perkiraan.
Berapa biaya pekerjaan tukang bangunan?
Biaya pekerjaan tukang bangunan untuk bangunan senilai Rp 150 juta dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti:
Lokasi: Biaya tenaga kerja dapat bervariasi tergantung pada biaya hidup di daerah tersebut.
Jenis bangunan: Jenis bangunan (misalnya, rumah, kantor, gudang) dapat memengaruhi tingkat keterampilan yang diperlukan dan tenaga kerja yang diperlukan.
Ukuran dan kompleksitas bangunan: Semakin besar dan kompleks bangunan, semakin banyak tenaga kerja dan waktu yang dibutuhkan.
Kualitas material: Bahan berkualitas tinggi biasanya membutuhkan tenaga kerja yang lebih terampil, yang dapat meningkatkan biaya.
Permintaan dan ketersediaan tenaga kerja: Permintaan akan tukang bangunan yang terampil selama musim puncak atau di daerah dengan pasokan tenaga kerja terbatas dapat menyebabkan biaya yang lebih tinggi.
Sebagai pedoman umum, biaya tenaga kerja untuk membangun rumah senilai Rp 150 juta di Indonesia dapat berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 50 juta. Persentase ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor yang disebutkan di atas.
Namun, untuk perkiraan yang lebih akurat, disarankan untuk mendapatkan penawaran dari beberapa kontraktor yang memenuhi syarat. Mereka dapat mempertimbangkan faktor-faktor spesifik proyek Anda dan memberikan perkiraan biaya yang lebih disesuaikan.
Berapa biaya pekerjaan struktur bangunan?
Biaya pekerjaan struktur bangunan dapat bervariasi tergantung pada ukuran, kompleksitas, dan lokasi proyek. Sebagai perkiraan kasar, biaya pekerjaan struktur bangunan untuk proyek dengan biaya bangunan sebesar Rp 150 juta dapat berkisar antara:
15-25% dari total biaya bangunan:
Rp 22,5 juta - Rp 37,5 juta
Asumsi:
Pekerjaan struktur bangunan mencakup fondasi, struktur rangka, dan atap.
Proyek berada di lokasi dengan biaya konstruksi rata-rata.
Tidak ada persyaratan khusus atau fitur desain yang rumit.
Catatan:
Biaya ini hanya perkiraan dan harus dianggap sebagai pedoman saja.
Untuk perhitungan yang lebih akurat, direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan insinyur struktur atau kontraktor yang berkualifikasi.
Biaya sebenarnya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketersediaan bahan, biaya tenaga kerja, dan persyaratan izin.
Kata Kunci Artikel
» biaya bangunan 90 m2 » biaya bangunan rumah » biaya pengerjaan bangunan » biaya bangunan per meter persegi » biaya binaan rumah » biaya bangunan rumah arsitag » biaya binaan rumah 2022 » biaya bangunan 90 m2 » biaya bangunan rumah » biaya pengerjaan bangunan » biaya bangunan per meter persegi » biaya binaan rumah » biaya bangunan rumah arsitag » biaya binaan rumah 2022 » biaya biaya bangun rumah
Post a Comment for "biaya bangunan 150 juta"